Dunia yang makin canggih tetapi komplek memerlukan pemimpin hari esok yang kuat dan tegar. Kuat secara batiniah dan tegar secara lahiriah. Keseimbangan keduanya akan meghasilkan jati diri yang otentik tetapi relevan. Cita-cita inilah yang bersemi di benak dan batin para pendiri Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia ( STTII ) dan telah menjadi musabab di balik kehadiran Sekolah Tinggi ini. Datangnya para sarjana umum untuk belajar teologi di STTII juga telah membuka wawasan baru kepada pemimpin lembaga tersebut. Salah satu mottonya yaitu pendidikan dengan perspektif menembusi waktu (education with perspective beyond time) terasa baru lengkap bila sebuah lembaga didirikan untuk menggumuli penerapan keseimbangan iman dan ilmu dalam persiapan menuju dunia adil dan makmur, termasuk tanah air tercinta.

              Gerakan para pakar beriman telah pula berdampak kuat atas berdirinya lembaga ini. Sejak awal, pengelola Sekolah Tinggi ini, dilaksanakan dengan pengabdian yang tinggi dari para ilmuwan yang berpengalaman luas dan berpendidikan tinggi. Keterlibatan yang luas di dalam dan di luar negeri memberikan integrasi diri dan mutu ilmu yang patut disodorkan sebagai wahana pembentukan sumber daya manusia pembangunan bangsa dalam era globalisasi.

Disiplin yang tinggi dengan diimbangi rasa kekeluargaan yang erat membuat suasana kehidupan di kampus tenteram sebagai wahana ilmu. Kegiatan ekstra kurikuler dipelihara agar bisa menunjang proses belajar-mengajar tetapi tidak terjebak dalam jerat ketidakharmonisan. Suasana kedamaian memang menjadi perhatian pengelola STTII karena keyakinan bahwa studi adalah ibadah dan kesarjanaan adalah pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Di sini, di STTII setiap pribadi penting. Kehadiran anda sebagai mahasiswa kami nantikan dengan penuh doa. Dukungan doa dan dana para donatur kami harapkan dan hargai tinggi. Bersama kita berjuang menuju hari esok yang lebih baik, dengan kata kata kunci: Sarjana – Suci – Setia

 

Dr.(HC) Bonnie Marcelina
Ketua Umum Yayasan Iman Indonesia